PERAN
GURU BIMBINGAN KONSELING
OLEH
1. Maria Imakulata Semina (3189)
2. Nita (3186)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MAHASARASWATI DENPASAR
2015
A. Identitas Peserta Didik
1. Nama : Ni Putu Eka
Rastiti
Tempat/tgl
Lahir :Gianyar,8
Februari 1999
Alamat : Jln. Astina
Utara, Lingk Candi Baru Gianyar
Sumber : Wawancara
terhadap Putu dan teman Putu
2.
Identitas
Konselor
Nama : Maria
Imakulata Semina
Tempat/tgl
lahir :
Mantang, 27 Februari 1993
Alamat : Jln. Soka. Gang
Kejanti no.35
Nama
: Nita
Tempat/tgl
lahir :
Ponorogo, 8 Juni 1995
Alamat : Jln. Astina
Utara, Lingk Candi Baru Gianyar
3.
Deskripsi
Permasalahan
Ni Putu Eka Rastiti adalah seorang siswi
kelas X SMK PGRI 1 Gianyar yang memiliki permasalahan yakni Putu jarang
mengikuti proses belajar mengajar di kelas bersama teman-temannya
dikarenakan Putu harus membantu ibunya
berjualan di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari karena
ayahnya telah tiada dan Putu adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Akibat
dari permasalahan tersebut, Putu selalu mendapat nilai yang kurang bagus
apabila ada ulangan harian ataupun tugsa-tugas lain yang diberikan guru.
4.
Solusi
Mengatasi Permasalahan
Solusi atau cara mengatasi masalah yang dialami oleh
Ni Putu Eka Rastiti yaitu hal pertama yang akan kami lakukan untuk mengatasi
hal tersebut adalah dengan cara mendekati Putu dan menanyakan tentang
keseriusannya dalam bersekolah serta kami akan memberikan pemahaman serta motivasi bahwa
pendidikan itu sangat penting dan Putu harus mengikuti proses belajar mengajar
dengan serius seperti teman-teman yang lainnya. Bukan hanya Putu saja yang akan
kami dekati dan memberikan pemahaman tetapi ibunya juga harus mendukung masa
depan anaknya dengan cara tidak membebani Putu dengan pekerjaan-pekerjaan yang
dapat mengganggu proses belajarnya. Putu dapat membantu ibunya berjualan di
pasar setelah pulang sekolah dan kami akan mengusulkan kepada pihak sekolah
bahwa Putu layak mendapatkan bantuan siswa kurang mampu ( ekonomi) untuk
meringankan beban ibunya. Dan kami sebagi guru bimbingan konseling di
sekolahnya akan terus memantau perkembangan belajar Putu, apakah dia sudah rajin
datang ke sekolah dan mengikuti pembelajaran atau tidak.
B. Identitas Peserta Didik
1. Nama : Feri Kurniawan
Umur
: 17 tahun
Alamat
Sekolah : SMU Analisi Kesehatan
Tunas Harapan, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Sumber :
Poskotanews.com, Senin, 2 Februari 2015
2.
Identitas
Konselor
Nama : Maria Imakulata
Semina
Tempat/tgl
lahir : Mantang, 27 Februari
1993
Alamat : Jln. Soka.
Gang Kejanti no.35
Nama
: Nita
Tempat/tgl
lahir : Ponorogo, 8 Juni 1995
Alamat : Jln.
Astina Utara, Lingk Candi Baru Gianyar
3.
Deskripsi
Permasalahan
Siswa kelas XI SMU Analisis Kesehatan
Tunas Harapan, Pasar Rebo, Jakarta Timur, babak belur dihajar teman-teman satu
kelasnya. Remaja ini menjadi bulan-bulanan hanya karena kerap membolos.
Feri Kurniawan, menderita luka di bagian
mata, lebam di seluruh wajah dan juga benjol di kepala. Remaja ini mengaku
menerima semua perlakuan teman-temannya. Diceritakan Feri, kejadian itu terjadi
21 Januari tahun lalu di dalam kelas, lantai dua gedung SMU Analisis Kesehatan
Tunas Harapan. Korban sendiri mengakui, bahwa dirinya sudah sering bolos sejak
duduk kelas dua. Dimana dalam seminggu ia bisa dua sampai tiga hari dia
membolos dengan alasan karena dia sedang bosan. “Pokoknya kalau sudah malas
sekolah ya saya numpang tidur di rumah teman atau ke bengkel untuk memodifikasi
sepeda motor GL 100 menjadi motor CB, “ucapnya bangga”.
4.
Solusi Mengatasi Permasalahan
Solusi atau cara untuk
mengatasi permasalahan tersebut, kami selaku guru BK. Kami akan mendatangi dan
medekati siswa-siswa di kelas XI SMU Analisis Kesehatan Tunas Harapan khususnya
kepada Feri Kurniawan dan teman-teman yang terlibat dalam masalah ini. Untuk
Feri Kurniawan selaku korban dalam pengeroyokan kami akan memberikan arahan,
pemahaman dan motivasi bahwa bersekolah dan menimba ilmu tidak boleh dilakukan
dengan setengah-setengah harus dengan serius karena biaya yang dikeluarkan
orang tua tidaklah sedikit. Dan tidakan membolos itu adalah tindakan yang kurang
terpuci dan kami akan memintanya untuk tidak pernah mengulangi lagi
perbuatannya, dan untuk teman-teman Feri yang telah melakukan pengeroyokan
kepada feri kami akan menasihati mereka bahwa perbuatan main hakim sendiri
adalah perbuatan yang tidak baik dan bisa melanggar hokum yang berlaku karena
sangsi-sangsi yang dikenakan sangat berat bahkan bisa berurusan dengan
pihak yang berwajib. Sebaiknya mereka
meleporkan anak yang mebolos kepada Guru atau guru Bk biarlah pihak sekolah
yang menanganinya. Dan kami juga memintanya untuk tidak lagi mengulangi
perbuatannya kembali.
C. Identitas Peserta Didik
1. Nama : I Kamang
Satria
Tempat/tgl
lahir : Gianyar, 28
Februari 2000
Alamat : Jln. Astina
Utara, Lingk Candi Baru Gianyar
Sumber :
Wawancara terhadap Komang, teman komang ,
dan orang tua komang.
2.
Identitas
Konselor
Nama : Maria
Imakulata Semina
Tempat/tgl
lahir : Mantang, 27
Februari 1993
Alamat : Jln. Soka. Gang
Kejanti no.35
Nama
: Nita
Tempat/tgl
lahir : Ponorogo, 8 Juni 1995
Alamat : Jln. Astina
Utara, Lingk Candi Baru Gianyar
3.
Deskripsi
Permasalahan
I Komang satria adalah seorang siswa
kelas VII SMP Wiyata Gianyar. Komang adalah seorang anak yang sangat bandel dan
nakal sehingga dian sering menggangu teman-temannya sehingga timbul lah
perkelahian antar siswa, selain itu komang sangat sering membolos disaat
jam-jam pelajaran berlangsung.
4.
Solusi
Mengatasi Permasalahan
Solusi atau cara untuk mengatasi
permasalahan tersebut, kami selaku guru BK akan mengambil tindakan tegas dalam
mengatasi permasalahan ini. Tidakan kami
yang petama, kami akan memanggil Komang keruang BK untuk menayakan apa alasan
Komang suka berkelahi dan membolos disaat jam-jam pelajaran. Setelah itu kami
akan meberikan arahan pemahaman dan motifasi kepada Komang untuk tidak
mengulangi perbuatannya. Tindakan kami yang kedua, jika komang masih mengulangi
hal yang sama kami akan mengambil tidakan lanjutan yakni bekerjasama dengan
bagian kesiswaan mengenai hal tersebut. Mungkin dengan peringatan dan arahan
saja belum cukup menyadarkan komang. Kalau sudah masuk keranah kesiswaan akan
diberikan hukuman yang dapat menimbulkan efek jera pada komang. Tindakan kami
yang ketiga. Jikalau kedua hal tersebut sudah tidak lagi mempan, kami akan
memanggil orang tua atau wali siswa Komang dan berembuk bersama untuk menangani
dan mencari solusi atas permasalaha yang dihadapi komang. Dan kami harapkan
atas kerja sama atara pihak sekolah dan wali siswa dapat merubah sikap dan
prilaku komang suka berkelahi dan membolos.
23.34 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)